Kebudayaan Lokal adalah salah satu dari berbagai banyak aspek kekayaan Adat Bangsa Indonesia. Dari berbagai puluh ribu pulau, puluhan provinisi dan ratusan suku, tentu saja tidak sedikit pun Kebudayaan-kebudayaan yang muncul. Tetapi, seakan berkembang nya zaman, dan generasi termuda. Kebudayaan Lokal mulai memudar dari Identitas Bangsa Indonesia. Maka, perlu kita ingatkan kepada anak2 muda betapa pentingnya Kebudayaan Lokal demi mempertahankan Identitas Bangsa.

PERAN BUDAYA LOKAL SEBAGAI IDENTITAS BANGSA

    Tentu kita semua tahu, bahwa budaya lokal memiliki peranan yang sangat besar bagi suatu bangsa. Mengapa?

Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan merupakan salah satu hal yang sangat mencerminkan kepribadian suatu bangsa. Bahkan, dengan melalui kebudayaan, pandangan orang terhadap bangsa tersebut bisa berubah secara signifikan. Hanya dengan satu buah kebudayaan, dapat menjadikan suatu negara sebagai sorotan di antara negara-negara lainnya. Negara Indonesia contohnya, memiliki banyak sekali kebudayaan yang terkandung di dalamnya, mulai dari kebudayaan daerah, lokal dan nasional. Hal ini disebabkan karena bangsa Indonesia sangat kaya akan suku dan kelompok masyarakat lainnya.

BERBAGAI KEBUDAYAAN DI SELURUH DUNIA

   Banyak sekali saat ini kebudayaan dari berbagai negara di seluruh dunia yang sedang trend-trendnya yang dapat sangat mempengaruhi orang – orang di seluruh dunia. Kebudayaan-kebudayaan saat ini dapat di sebarkan melalui banyak cara, salah satunya media sosial. Media sosial merupakan salah satu aplikasi yang sangat digemari kalangan anak zaman sekarang, dimana mereka dapat membagikan berbagai hal kepada orang lain, salah satunya kebudayaan yang ada di negara mereka. Dengan konten yang dikirimkan di media sosial, kita dapat mengetahui berbagai kebudayaan dan ciri khas yang ada di seluruh dunia. Menurut data.goodstats.id, pengguna media sosial di Indonesia mencapai 76,04% dari 270 juta jiwa, dimana dalam hal ini, Indonesia menyumbangkan banyak orang yang berpartisipasi dalam dunia media sosial.

     Terdapat banyak perbedaan antara generasi sekarang dan sebelumnya, terhadap perkembangan kebudayaan. Misalnya di zaman sekarang, para remaja dapat dikatakan lebih update daripada orang tua yang berasal dari generasi sebelumnya oleh karena media sosial. Tidak hanya itu, seiringnya perkembangan zaman, fandom atau hal yang mengacu pada komunitas orang-orang yang memiliki ketertarikan terhadap sesuatu, (menurut ala.org) berbeda-beda setiap generasinya. Dahulu, kebanyakan orang lebih menyukai kebudayaan-kebudayaan di negara bagian Barat, sedangkan di zaman sekarang, para remaja lebih mengikuti kebudayaan Jepang atau Korea. Penggemar Hallyu atau yang disebut juga Korean Wave mencapai lebih dari 178 juta orang per 2022. Angka itu termasuk untuk fan Kpop, musik Korea, film Korea, drama Korea, dan konten-konten Korea lainnya

 

PANDANGAN GENERASI

     Apa menurut pandangan generasi anak muda? Mereka pun memiliki opini yang berbeda dengan satu sama lain.

Dari yang termuda hingga tertua pun memiliki pendapat yang berbeda. Menurut Wawancara dari 3 Kelompok angkatan SMPK Tirtamarta Cinere (masing-masing kelompok memiliki 2 orang), 2 dari 6 orang memiliki pendapat yang berbeda dari yang lain. Pasalnya, mayoritas siswa mengatakan bahwa budaya Indonesia akan lebih mudah menarik wisatawan daripada budaya barat. Juga, mereka mengatakan bahwa cara untuk mempopulerkan budaya lokal pun dapat dilakukan dengan cara membuat video / foto foto bertemakan kebudayaan.

        Nyatanya, menurut kumparan.com, mayoritas generasi muda Indonesia, lebih tertarik dengan budaya Asing, ketimbang budaya sendiri. Oleh sebab itu, Identitas Bangsa Indonesia mulai memudar, dikarenakan generasi muda Indonesia yang bahkan tidak tertarik pada budaya sendiri. Itu sebabnya, kunci untuk mempertahankan kebudayaan lokal sebagai Identitas Bangsa berada di tangan generasi muda. Dari wawancara tim, didapatkan hanya 2 – 3 orang yang berpendapat sebaliknya. “Menurut aku sih, malah sebaliknya ya, karena budaya barat juga sudah internasional dan bahkan sudah mendunia.” ucap Christian Adi Cahyono, salah satu dari mereka yang berpendapat sebaliknya. Tim Wawancara Tirtamarta menanyakan Apa yang bisa dilakukan untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia ke dunia luar.

          Mayoritas siswa yang ditanya menjawab dengan hal-hal sederhana yaitu dengan mengadakan pentas seni, mempelajari adat kita lebih serius, bangga dalam menggunakan pakaian adat, dll. Jawaban tersebut memang jawaban rata-rata yang diberikan orang, dan ada benarnya. Bahwa kita harus mulai dari kesadaran diri sendiri tentang Kebudayaan Bangsa kita. Tetapi, 2 dari 6 orang yang diwawancarai menjawab dengan jawaban lain. Mereka menjawab bahwa kita harus melakukan hal lebih kreatif. Mereka berpendapat bahwa kita harus mengikuti jalannya Budaya Barat terhadap budaya kita. Pasalnya, mereka berpendapat bahwa kita harus mengadakan alkuturasi dengan budaya barat. Seperti membuat Lagu Tradisional dengan style Pop Barat tetapi tidak menghilangkan budaya Indonesia.

          Mereka berpendapat bahwa kita harus membuat sesuatu seperti Drama, Film, atau Animasi dengan kualitas barat. Tetapi bertemakan tentang kebudayaan Indonesia. Mereka berpendapat bahwa generasi muda harus berpikir kritis dalam mempertahankan kebudayaan lokal sebagai Identitas Bangsa. Patutnya kita untuk terus mempelajari adat istiadat, bangga dengan kebudayaan kita dan turut mempromosikan kebudayaan kita kepada dunia dengan mengikuti trend.

 

CARA MENYIKAPI KEBUDAYAAN

     Dengan keberagaman kebudayaan yang ada, tentu terdapat pengaruh positif dan negatif darinya.

Keberagaman budaya yang ada dapat mempengaruhi kehidupan setiap orang yang mengikuti dan menerapkannya. Menurut Lemhannas RI, dampak dari globalisasi budaya tersebut diantaranya adalah perubahan tata nilai dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional; berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam beraktivitas; dan mendorong untuk berpikir lebih maju dan tingkat kehidupan yang lebih baik. Tetapi beberapa hal tersebut barulah dampak positifnya saja. Dengan globalisasi yang beredar di seluruh dunia, dampak negatif yang ditimbulkan antara lain pola hidup konsumtif, sikap individualistik, gaya hidup kebarat-baratan serta kesenjangan sosial.

      Sebagai lembaga pendidikan Kristen yang sudah populer di kancah Internasional, perlu memberlakukan hal-hal yang dapat mencegah dampak negatif terhadap siswa-siswinya.

Badan Pendidikan Kristen PENABUR perlu mengajarkan siswa-siswi untuk mempelajari kebudayaan sendiri dan menanam rasa nasionalisme kedalam jiwa mereka. Dan tidak hanya dengan kebudayaan mereka sendiri, dalam era globalisasi ini, mereka perlu mencegah hal-hal negatif yang dapat terjadi. PENABUR sudah melakukan banyak hal untuk menanamkan rasa bangga terhadap Kebudyaan dengan mengadakan beberapa tradisi, seperti, Memakai batik setiap Jumat, memiliki Pelajaran Seni Kebudyaan yang terdiri dari 3 Subyek yaitu Seni Musik Tradisional, Seni Rupa Tradisional dan Seni Teater Tradisional.

     Ketiga Pelajaran tersebut ditujukan untuk menambahkan wawasan terhadap anak didik muda betapa pentingnya dan beragamnya Kebudayaan Lokal Indonesia. Inilah yang harus kita praktik kan sebagai warga negara Indonesia. Kita harus mulai untuk memulai dari diri sendiri dan belajar tentang Kebudayaan Indonesia. Mulai dari hal kecil, langkah per langkah, kita kembangkan cara untuk mempromosikan kebudayaan kita. Memakai hal-hal dan teknik-teknik baru tanpa menghilangkan corak asli budaya yang di singgung. Kesadaran akan kebudayaan lokal harus ditanami sejak usia dini, agar Identitas Bangsa Indonesia dapat menjadi semakin kuat dan lebih untuk dikenal oleh warga asing. Pendidikan Pancasila adalah salah satu hal penting yang harus kita tanam ke dalam jiwa anak-anak muda untuk membakar rasa semangat nasionalis mereka terhadap kebudayaan negara Indonesia.

        Anak-anak dapat dididik untuk berpikir kritis, kreatif dan imajinatif. Juga dengan didikan tentang kebudayaan lokal, dapat menumbuhkan rasa semangat, rasa nasionalis, rasa bangga terhadap Kebudayaan Indonesia. Dengan begitu, anak-anak muda dapat mengembangkan ide-ide untuk tak hanya mempertahankan kebudayaan lokal sebagai Identitas Negara tetapi juga untuk mengembangkan kebudyaan lokal agar tak hanya menjadi kebanggaan warga negara Indonesia, tetapi juga menjadi kebanggaan dunia akan kebudayaan yang beragam dari negara kita. Dilansir dari CNN.com, tak lama ini, bahasa nasional kebangaan Indonesia telah diakui dan menjadi salah satu dari Bahasa Internasional yang diakui secara global. Tak ada yang menghentingkan kita untuk terus mengglobalisasikan kebudayaan lokal. Itu sebabnya kita harus melakukan hal-hal kritis untuk Kebudayaan Negara Indonesia.

 

Quote : “Peran budaya adalah bentuk yang melaluinya kita sebagai masyarakat merefleksikan siapa kita, di mana kita pernah berada, di mana kita berharap.” – Wendell Pierce

 

Aaron Nathanael .K, Eoudiaz Hezekiel S.

This function has been disabled for SEKOLAH KRISTEN TIRTAMARTA BPK PENABUR.